MERUMUSKAN
PERTANYAAN HOTS (MENDORONG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI)
HOTS
= High Order Thinking Skill
Latar Belakang
• Pertanyaan
yang diajukan guru sering hanya memerlukan jawaban YA atau TIDAK
• Pertanyaan
yang diajukan guru sering lebih menuntut siswa untuk mengulang gagasan yang
telah dikemukakan guru daripada memproduksi gagasan siswa sendiri
• Jenis
pertanyaan yang diberikan oleh guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan
keterampilan berfikir siswa.
• Pertanyaan
yang memicu siswa untuk berfikir analitis, evaluatif dan kreatif dapat melatih
siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif
Refleksi Diri:
Apa tujuan Saudara mengajukan pertanyaan kepada siswa:
- Mengharapkan jawaban benar?
atau
·
Memicu berpikir siswa?
Jika Saudara mengharapkan jawaban benar, bagaimana kemungkinan siswa berani
menjawab bila mereka tidak yakin jawabannya benar?
Jika tujuan Saudara bertanya ingin mengetahui sesuatu
tentang siswa, apa yang ingin Saudara ketahui?
·
pengetahuan siswa?
atau
·
proses berpikir siswa?
Proses berpikir apakah yang terpicu oleh pertanyaan
Saudara?
·
siswa mengulang gagasan saudara?
atau
·
siswa membangun gagasan sendiri?
Pertanyaan
tingkat tinggi (HOTS) memicu kemampuan berpikir analisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi, tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite).
Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur
kemampuan:
1. transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2. memproses dan menerapkan informasi,
3. mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda- beda,
4. menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
5. menelaah ide dan informasi secara kritis.
Soal
HOTS umumnya mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi
faktual, konseptual, atau prosedural saja.
Dimensi
metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang
berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih
strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen
(reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.
Dimensi
proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh
Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:
1.
mengetahui
(knowing-C1),
2.
memahami
(understanding-C2),
3.
menerapkan
(aplying-C3),
4.
menganalisis
(analyzing-C4),
5.
mengevaluasi
(evaluating-C5), dan
6.
mengkreasi
(creating-C6).
Soal-soal
HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4),
mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6)
0 komentar:
Post a Comment